Self Theory Menurut Gordon Willard Allport
A. Biografi Gordon Willard Allport
Gordon Willard Allport
lahir pada 11 November 1897 di Montezuma, Indiana. Dia adalah anak bungsu dari
empat bersaudara. Ibunya, Nellie Wise Allport
adalah seorang guru dan ayahnya, Jhon E. Allport adalah seorang pengusaha
yang kemudian memutuskan untuk menjadi seorang dokter. Ibu Allport sangat taat
terhadap agamanya sehingga ajaran tersebut diterapkan terhadap kehidupan rumah tangganya. Oleh
karena itu, Allport menghabiskan masa kecil yang dipenuhi perjuangan untuk
mendapat perhatian dari beberapa teman yang dimilikinya, karena dia jarang
diijinkan bermain dengan saudaranya yang rentang usianya terpaut jauh
dengannya. Allport mengaku pada dasarnya dia bukanlah orang yang memiliki
antusiasme dan rasa ingin tahu yang tinggi, Allport sangat tergantung pada orang
lain dan kurang memiliki inspirasi. Namun dia memiliki kemampuan yang baik
dengan kata-kata, meskipun dia tidak terbilang mahir dalam bidang olahraga.
Pada tahun 1915, Alport
masuk ke Harvard mengikuti jejak kakaknya yaitu Floyd yang lulus 2 tahun sebelumnya
dan merupakan asisten sarjana di jurusan psikologi. Setelah mendapat gelar
sarjana muda pada tahun 1919 dengan mayor ekonomi dan filsafat, Allport
melewatkan tahun-tahun akademisnya antara tahun 1919-1920 di Eropa dengan
mengajar bahasa inggris dan sosiologi di Robert College di Istambul. Saat
diberikan kesempatan untuk mengajar di Turki, ia melihat sebagai suatu
kesempatan untuk mengetahui apakah ia akan menikmati menjadi pengajar.
Kemudian ia kembali ke Harvard dan
menyelesaikan Ph.D-nya dalam bidang psikologi pada tahun 1922. Selama 2 tahun
berikutnya (tahun 1922 - 1924) ia belajar di Berlin, Hamburg, dan Cambridge
(Inggris).
Setahun sebelum
kematiannya karena kanker paru-paru yakni pada pada 9 oktober 1967 yang mana
Allport merupakan perokok berat, ia diangkat menjadi Professor Richard Cabot
dalam bidang Etika Sosial yang pertama. Allport adalah salah seorang diantara
tokoh-tokoh utama dalam gerakan internasional yang mendorong pembentukan
Department of Social Relations di Universitas Harvard, dalam rangka mewujudkan
integrasi secara sebagian antara psikologi, sosiaologi, dan antropologi.
Penghargaan
yang didapatkan Alport pada masa kariernya cukup banyak antara lain:
·
Pada tahun 1939 ia
diangkat sebagai ketua American Psychological Association (APA).
·
Pada tahun 1963 ia
menerima penghargaan Gold medal Award dari APA.
·
Pada tahun 1964 ia
menerima penghargaan Distinguished Scientific Contribution Award dari APA.
·
Pada tahun 1966 ia
diberikan kehormatan sebagai Richard Clarke Cabot Profesor of the Social Ethics
yang pertama di Harvard.
B. Struktur Kepribadian : Humanistic Traits
Bagi Allport struktur
kepribadian itu terutama dinyatakan dalam sifat-sifat (traits) dan tingkah laku
didorong oleh sifat-sifat (traits). Jadi struktur dan dinamika itu pada umumnya
satu dan sama. Allport berpendapat bahwa masing-masing pengertian refleks
bersyarat, kebiasaan, sikap, sifat, diri (self) dan kepribadian itu kesemuanya
masing-masing adalah bermanfaat.Tetapi walaupun semua pengertian itu diterima
dan dianggap penting, namun tekanan utama diletakkannya pada sifat (trait),
sedangkan disamping itu sikap (attitude) dan intensi (intentions) diberinya
kedudukan yang kira-kira sama, sehingga ada yang menamakan psikologi Allport
itu adalah “Trait psychology”
Kepribadian
manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari system psikofisik
dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kemudian
Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang
sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi
kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi
adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk
identitas diri kita.
Dalam
teori Allport juga memandang bahwa
kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat
dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat
bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud yang terfokus pada
alam bawah sadar seseorang. Menurut Allport proses kognitif seseorang memiliki
peran penting yang mana suatu rencana dan tujuan seseorang dibuat secara sadar.
Sehingga ia menyimpulkan bahwa kehidupan dimasa lalu tidak ada hubungan dan
sangkut pautnya dengan kehidupan mendatang dari tiap individu kehidupan masa
lalu itu hanya sebagai motivasi atau dukungan ke arah yang lebih baik.
1.
Sifat
Sifat
adalah sistem neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan, dengan
kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang secara sama, memulai serta
membimbing tingkah laku adaptif dan ekspresif secara sama.
Yang
perlu dicatat mengenai devinisi ini ialah tekanan terhadap individualitas dan
kesimpulan bahwa kecenderungan itu tdak hanya terkait kepada sejumlah kecil
perangsang atau reaksi, melainkandengan seluruh pribadi manusia. Pernyataatn
”system neuropsikis menunjukkan jawaban affimatif yang diberikan oleh allport
terhadap pernyataan apakah (trait) itu benar-benar ada pada individu.
Dengan
mempertentangkanpendirian biososial (yang menganggap bahwa trait atau sifat itu
hanya ada dalam pengamatan yang dibuat oleh orang lain) dengan pendirian
biofisik (yang menganggap bahwa trait atau sifat itu hanya tergantung pada
pengamat tetapi benar-benar menpunyai eksistensi didalam pribadi) nyata sekali
allport mengikuti pendirian yang kedua. Dalam kuliah-kuliahnya dia selalu
menyatakan bahwa trait adalah kenyataan terakhir dari pada organisasi psikologi
dan dalam tulisannya (personality) dia menyatakan: “suatu sifat. menpunyai
lebih dari hanya eksistensi nominal saja; sifat itu tidak tergantung kepada
pengamatan tetapi nyata-nyata ada pada individu”.
Jelasnya:
pandangan ini beranggapan bahwa tiap nama sifat mesti mencerminkan suatu sifat,
tetapi maksudnya dibelakang semua keburan istilah itu, dibelakang
ketidakpastian pendapat mengenainya, dan terpisah dari kekhilafan dan kegagalan
observasi empiris, ada struktur batin pada tiap kepribadian yang mencerminkan
keselarasan tingkah lakunya. Dalam hal itu perlu juga dijelaskan Perbedaan
pengertian ini dengan beberapa pengertian yang lain:
Perbedaan
sifat dengan pengertian lain
-
Kebiasaan (habit)
Sifat
(trait) dan kebiasaan (habit) kedua-daunya adalah tendens determinasi, akan
tetapi sifat itu lebih umum, baik dalam situasi yang dicocokinya, maupun dalam
response yang terjelma darinya.
-
Sikap (attitude)
Bagi
Allport perbedaan antara pengertian sifat (trait) dan sikap (attitude). Bagi
kedua-duanya itu adalah predisposisi untuk berespon, kedua-duanya adalah khas,
kedua-duanya dapat memulai atau membimbing tingkah laku, kedua-duanya adalah
hasil dari faktor genetis dan belajar. Namun kalau diteliti ada juga perbedaan
diantara kedua hal itu adalah sebagai berikut :
· Sifap
itu berhubungan dengan suatu objek, sedangkan sifat umum dari pada sifat ialah
bahwa sifat itu hampir selalu lebih besar/luas dari pada sikap: dalam
kenyataannya makin besar jumlah objek yang dikenai sikap itu, maka sifat makin
mirip dengan sifat. Sikap dapat berbeda-beda dari yang lebih khusus ke yang
kebih umum, tetapi kalau sifat selalu umum.
· Sikap
biasanya selalu member penilaian (menerina atau menolak) terhadap objek yang
dihadapi, sedangkan sifat tidak.
-
Tipe
Allport
membedakan antara sifat dan tipe. Menurut dia orang dapat memiliki sesuatu
sifat, tetapi tidak dapat memiliki sesuatu tipe. Tipe adalah konstruksi ideal
si pengamat, dan seseorang dapat disesuaikan dengan tipe itu tetapi dengan
konsekuensi diabaikan sifat-sifat khas individualnya. Sifat dapat mencerminkan
sifat khas pribadi sedangkan tipe malah menyembunyikannya. Jadi bagi Allport,
tipe menunjukkan perbedaan-perbedaan buatan yang tak begitu cocok dengan
kenyataan, sedangkan sifat adalah refleksi sebenarnya daripada yang
sebenar-benar ada.
Sifat
umum dan sifat-sifat individual
Hal
yang penting dalam mempelajari teori Allport ini adalah berusaha mengerti
mengenai perbedaannya antara sifat-sifat umum dan sifat-sifat individualnya.
Dia menyatakan bahwa di dalam kenyataan tidak pernah ada dua individu mempunyai
sifat-sifat yang benar-benar sama. Walaupun mungkin ada kemiripan dalam
struktur sifat dari individu-individu namun selalu ada corak yang khas mengenai
cara bekerjanya sifat-sifat itu pada individu
yang menyebabkan adanya perbedaan
dengan sifat yang sama pada orang lain. Jadi sebenarnya semua sifat itu adalah
sifat individual, artinya khas yang dapat dikenakan kepada satu individu.
Walaupun
tidak ada sesuatu sifat yang dapat diamati pada lebih dari satu individu, namun
Allport mengakui bahwa karna
pengaruh-pengaruh yang sama dari masyarakatdan kesamaan-kesamaan biologis yang
mempengaruhi perkembangan individu, ada sejumlah kecil cara-cara penyesuaian
diri yang kasar (secara garis) besar dapat dibandingkan. Jadi penyelidik
mungkin menyusun ketentuan-ketentuan yang menunjukkan aspek-aspek yang sama
dari pada sifat-sifat individual yang mempunyai nilai predikat kasar inilah
sifat umum atau sifat nomotheis.
Sifat
pokok, sifat sentral dan sifat sekunder
Allport membedakan antara sifat
pokok, sifat sentral, dan sifat sekunder
·
Sifat Pokok (cardinal
trait)
Sifat
pokok ini demikian menonjolnya (dominanya) sehingga hanya bsedikit saja
kegiatan-kegiatan yang tak dapat di cari baiki secara langsung maupun tidak
bahwa kegiatan itu berlangsung karna pengaruhnya. Tidak ada sifat yang semacam
itu yang lama tersembunyi; individu dikenal dengan sifat itu dan bahwa mungkin
terkenal dalam sifat itu. Adapun macam sifat ini relative kurang biasa dan
dan kurang nampak pada orang. Contoh Orang Narcistik adalah orang yang
memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada kebutuhan dan ketertarukannya.
·
Sifat sentral (Central
trait)
Sifat-sifat
sentral ini lebih khas dan merupakan kecendrungan individu yang sangat
khas/karakteristik sering berfungsi dan mudah ditandai. Contoh Mungkin kita
menggambarkan karya Shakespeare (Hamlet) introspektif, obsesif, melankolis,
dramatik.
·
Sifat sekunder
(Secondary trait)
Sifat
sekunder ini nampaknya berfungsi lebih terbatas kurang menentukan din
dalamdeskripsi kepribadian dan lebih terpusat atau khusus pada response yang didasarnya serta
perangsang yang dicocokinya. Contoh: Seseorang yang menyenangkan, mungkin
meledak marah ketika seseorang menghina kelompoknya.
Dua kekhususan teori Allport
adalah penolakannya pada masa lalu yang mengambil bagian penting dalam motivasi
dan ketegasannya dalam proses kognitif seperti intensi, perencanaan pada
motivasi orang dewasa. Apa yang dilakukan oleh individu adalah kunci petunjuk
yang penting tentang bagaimana orang bertingkah laku sekarang. Allport mencari
ke masa depan apa yang diharapkan oleh individu.
Sifat
Ekspresif
Sifat
ini merupakan disposisi yang memberi warna atau mempengaruhi bentuk tingkah
laku, tetapi yang pada kebanyakan orang tidak mempunyai sifat mendorong. Contoh
sifat ekspresif ini ialaha melagak, ulet. Adapun tujuan yang dikejar orang
sifat-sifat ini dapat bekerja, dapaat memberi warna kepada tingkah lakunya.
Beberapa sifat terang lebih mendorong, lebih mempunyai peranan sebagai
endorongyang menentukan dari pada yang lain. Jadi, diantara sifat-sifat itu
terdapat variasi dalam pengaruh pendorongnya terhadap individu.
Kebebasan
Sifat-sifat
Allport
berpenapat bahwa sifat itu dapat ditandai bukan oleh sifat bebasnya yang kaku
tetapi terutaama oleh kualitas memusatnya. Jadi sifat itu cendrung untuk
mempunyai pusat di sekitar pusat itulah pengaruhnya berfungsi tetapi tingkah
laku yang di timbulkanya juga secara serempakdipengaruhi oleh sifat-sifat yang
lain.
Konsistensi
Sifat-sifat
Untuk
menentukan sifat adalah ketetapan. Sifat ini dapat dikenal hanya karena
keteraturan atau ketetapanya di dalam cara individu bertingkah laku. Kenyataan
bahwa sifat-sifat itu terorganisasi secara khas dan individu yang memberi
kesimpulan bahwa mungkin meliputi unsur-unsur yang nampaknya tidak tetap
apabila di pandang dari segi normatif atau dari luar.jadi orang mungkin
menyaksikan ketidaktetapan tingkah laku yang sebenarnya mencerminkan batin yang
tetap yang terorganisasi secara khas.
Intensi
(intension)
Lebih
penting dari penyelidikan mengenai masa lampau ialah penyelidikan mengenai
intensi atau keinginan individu mengenai masa depanya. Istilah itensi di
gunakan dalam arti meliputi pwngertian: harapan-harapan,m keinginan-keinginan,
ambisi, cita-cita seseorang. Menurut Allport intensi ini dapat di sejajarkan
dengan apa yang di sebut freud ich ideal dan apa yang di sebut C. Buhler
Bestimmung.
Disposisi
Personal
Disposisi
personal membantu peneliti mempelajari seseorang. Allport mendefinisikan
disposisi personal sebagai “struktur neuopsikis umum (khas bagi disposisi
personal yang dialami individu) yang mempunyai kapasitas untuk memberikan
respons terhadap banyak stimulus yang berfungsi ekuivalen, serta untuk memulai
dan mengarahkan bentuk perilaku adaptif dan ekspresif yang konsisten (setara)”.
Proprium
Allport
mengemukakan hendaknya semua fungsi self atau ego itu disebut fungsi proprium
dari pada kepribadian fungsi-fungsi ini (termasuk kesadaran jasmani, self
identity, self esteem, self extention, rational thinking, self image, propriate
striving dan fungsi mengenal) semuanya adalah bagian-bagian yang vital daripada
kepribadian. Proparium ini tidak dibawa sejak lahir tetapi berkembang di dalam
perkembangan individu. Ada tujuh aspek proprium yang kemudian berkembang
bertahap mulai bayi sampai dewasa, yaitu :
1.
Bodily Self :
tahap 1-3.Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli terhadap keberadaan
dirinya dan membedakan tubuhnya dari objek-objek yang ada disekitarnya.
2.
Self Identity :
anak-anak membuktikan dan menemukan identitas mereka tetap terlepas dari
perubahan di lingkungan mereka.
3.
Self-esteem :
anak-anak mulai bangga pada prestasi (pencapaian) yang mereka raih.
4.
Extension of self :
tahap ke 4-5. umur 4 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak mengakui objek-objek
yang ada di sekitarnya dan orang-orang disekitar lingkungan mereka.
5.
Self-image :
anak-anak mengembangkan gambaran aktual dan idealis dalam diri mereka dan
perilaku mereka serta menjadi lebih peduli terhadap kepuasan (atau
ketidakpuasan) terhadap harapan Orang tua.
6.
Self as a rational coper :
tahap 6. Umur 6-12 tahun, anak-anak mulai mengapli-kasikan alasan dan
pengetahuan untuk mencapai solusi terhadap masalah yang mereka hadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Propriate striving : tahap 7. pada masa remaja
awal (sebelum teenage) mulai membentuk tujuan jangka panjang dan rencana.
C. Self Theory Menurut Gordon Willard Allport
Self merupakan
satu-satunya sepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self dibentuk
melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang
tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten.
Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self
dapat berubah sebagai akibat kematangan biologic dan belajar. Konsep self
menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri cerdas,
menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.
Tidak ada komentar: